Markus Jatuh Bangun. Itulah kata yang tepat ketika saya menonton pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Thailand, hari Sabtu kemarin di Semifinal leg ke 2. Hampir tidak ada jeda buat Markus untuk istirahat. Tidak ada lagi kehebatan striker-striker kita seperti saat Timnas Indonesia mengalahkan Myanmar.
Sebenarnya Indonesia sempat menekan pada menit-menit awal dan berpeluang setelah terjadi kemelut di gawang Thailand sehingga tercipta gol untuk Indonesia 1-0. Tetapi sesudah tercipta gol pertama tersebut, Indonesia tertekan oleh permainan Thailand. Hampir tidak ada celah untuk pemain Indonesia melewati setengah lapangan. Operan-operan yang tidak akurat, kalau tidak mau dikatakan sembrono. Kesalah pahaman antara pemain back dan kiper, sehingga sempat membuat Markus terjatuh dengan posisi yang tidak sempurna.
Malah sampai lupa saya menghitungnya, entah berapa kali Markus melakukan penyelamatan-penyelamatan gemilang, dari bombardir bola tendangan pemain Thailand. Tanpa mengecilkan perjuangan yang lainnya, pertandingan ini terasa sangat menyedihkan bagi Indonesia, karena Indonesia tidak bisa terlepas dari tekanan-tekanan pemain Thailand.
Petaka terjadi pada menit 64, ketika crossing Suree dimanfaatkan oleh Teerasil Dangda yang tidak bisa dijangkau oleh Markus. 1-1 kedudukan saat itu. Kemudian menit 72 Teerathep menutup mimpi Indonesia ke Final setelah melesakkan golnya hasil kerjasama dengan Teerasil.
2-1 untuk keunggulan Thailand, sehingga aggregate 3-1 untuk Thailand.
Memang terasa sangat menyakitkan menyaksikan timnas kita kalah [lagi]. Sudah cukup lama kita menunggu kemenangan Timnas Indonesia di piala AFF ini. Entah sudah berapa milyar [trilyun ?] yang dihabiskan untuk membangun Timnas, berapa pelatih, berapa...?,....berapa?
Mudah-mudahan kekalahan ini menjadi pelajaran yang sangat-sangat BERHARGA bagi Timnas Indonesia, untuk kemudian BANGKIT dan BERJUANG memperoleh kemenangan di turnamen, atau kejuaraan lainnya. Maju terus TIMNAS INDONESIA.
picture from affsuzukicup.com
0 comments:
Posting Komentar